Jumat, 17 Desember 2010

Kita Lebih Menganggap "Pelajaran" itu sebagai Larangan, Teguran atau Perintah. Padahal Sebenarnya yang Kita Bilang Teguran, Larangan atau Perintah itu Pelajaran juga kan??

Masih ingat dengan apa yang diajarkan ibu waktukecil dan dulu sempat membuat kita kesal? Beberapa teman saya dulu mengaku mereka masih ingat, walaupun berpikir keras mengingatnya. "Kalau jalan harus rapat, permpuan itu jalannya jangan berantakanselain itu juga jangan pelit senyum, apalagi kalau ketemu orang" cerita salahsatu teman saya. Kalau melihat teman saya itu berjalan, mana saya sangka kalau dulu ternyata jalannya berantakan dan tidak heran kalau ia murah senyum.

Menurut salah seorang temanku juga,salah satu yang paling ia ingat dulu ibunya sering melarangnya membaca sambil tiduran, padahal kan enak banget. Dia sering ngambek karena dilarang seperti itu. Namun akhirnya dia bersyukur karena matanya sekarang engggak ada minusnya.

Ada juga  yang kena marah waktu memegang karet hitam di eskalator, kata'a orang-orang abis ngupilterus meper disana,jadinya kotor. Sebel banget deh dulu yang namanya anak kecil kan seneng bnget maenan pa za, setelah ia besar ia baru tau lebih dari sejuta orang setiap hari memegang karet itu dan kita ga tahu tangannya abiz ngapain.

Sebelum kita menerima pelajaran ibu guru disekolah, kita sudah siajarkan banyak hal oleh ibu dirumah. Tetapi seperti dulu yang ibu ajarkan tidak kita anngap sebagai pelajaran, mungkin karena tidak ada buku panduannya, juga tidak ada ulangan atau pekerjaan urmahnya. Kita lebih menganggap "pelajaran" itu sebagai larangan, teugran atau perintah. Padahal sebenarnya yang kita bilang larangan, teguran atau perintah itu pelajaran juga kan? Jangan mengecap saat mengunyah makanan itukan bagian dari sopan santun saat dimeja makan. Berjalan yang lurus itu salah satu pelajaran sikap tubuh yang juga akan anda dapatkan di sekolah kepribadian. Tidak boleh membaca sambil tiduran, itu bagian dari pelajaran kesehatan mata. Benar tidak?

Disekolah ibu guru mengajarkan kita matematika, ilmu pengetahuan alam, olahraga, dan pelajaran lainnya. Mungkin juga disekolah ibu guru mengajarkan kita tentang sopan santun, sikap tubuh, ilmu tentang kesehatan dan kebersihan, tetapi ibu guru disekolah punya 150 anak bahkan lebih. Perhatiannya harus dibagi-bagi, tidak mungkin ia mengingatkan kita setiap saat untuk tidak memegang karet hitam di eskalator atau untuk tersenyum saat bertemu dengan orang.

Ibu kita memang tidak menggunakan kurikulum atau  buku panduanwajib yang digunakan semua ibu dalammendidik kita. Namun yakin, semua ibu pasti mengajarkan apa yang ia anggap paling baik untuk anaknya. Kadang-kadang , ibu tidak perlu mengakarkannya berulang-ulang, tidak perlu menegur atau memerintahkan kita untuk menanamkan suatu pelajaran. Ia hanya perlu menunjukan saja dan kitapun akan mengikutinya.

Contohnya si X, sejak sebelum sekolah, mamanya sering membelikannya buku dan buku-buku itu tidak semuanya ia baca. Ada yang dicorat coret atau di tumpuk saja. Tetapi mamanya tetap saja membelikannya buku. Ketika ia sudah SMP dan mulai suka baca, ia tahu itu adalah cara ibunya agar ia mencintai buku.
"mama saya adalah orang yang sangat rapi, setiap ia belanja pasti semuanya di catat. Saya juga seperti itu, padahal mama tidak pernah mengajarkan. Ini mungkin karena sering melihat mama seperti itu. Saya jadi mengikuti kerapiannya" kata teman saya. ibu kita hebat kan?

Ada banyak pelajaran lain yang tidak bisa saya ingat semuanya (mungkin anda juga), karena yang ia ajarkan banyak sekali. Selain itu, saya kan juga berguru pada ayah saya, kakak dan adik, pergaulan, pacar, pengalamanhidupbahkan orang yang saya anggap lawan. Semua pelajaran yang saya dapat itu saya gabungkan dan jadilah saya yang sekarang ini. Tetapi tanpa saya sadari ternyata banyak pelajaran yang sudah ibu ajarkan yang cukup berpengaruh dalam perkembangan kepribadian dan kehidupan saya. Ibu adalah guru yang terbaik!

"Selamat Hari Ibu mah...... Thanks for everything!" (juga buat mama-mama yang lain). *

___________________________________@_______________________________

Kamis, 21 Oktober 2010

Memamdang dengan Cinta 2

          karena cinta itu juga merupakan perasaan rohani (eksistensial), maka ia melekat pada Qolbu kita, melekat dalam kesadaran kita, dengan demikian kembalilah kepada faktor "kewajiban" tadi, kewajiban yang memaksa dan melahirkan "amal yang baik".

          Qolbu yang di gedor untuk mencintai itu melahirkan kewajiban untuk mengikuti dan taat. Pengakuan iman saja mengatakan "aku cinta" saja, tanpa dibarengi dengan kewajiban memenuhi kehendak yang di cintainya,maka gugurlah iman dan cintanya itu, atau tidak sempurnalah iman dan cintanya tersebut.

           Tanpa berpadu pada sunnah niscaya cinta yang kita pupk itu akan tumbuh dengan liar, yang kemudian bergerumbul menjadi hutan belukar yang menyesatkan diri kita sendiri. Cinta harus tumbuh, tetapi pertumbuhannya itu di bimbing oleh pengetahuan dengan jalan mengaktivitasi potensial akal! Lahirlah kewaspadaan yang kemudian harus menjadi bahan pertimbangan dan keputusan dari qolbu kita. Apabila qolbu sudah menegaskan (menghilangkan) pertimbangan atau informasi akal, maka terlampirlah cinta buta tersebut. Yaitu cinta yang terlepas dari waspada, terperangkap dalam kelalaian dan sikap nekad! Cinta di dalam qolbu itu harus tampil sebagai penjaga keseimbangan, sehingga terperiha sikap amarah.

          Memeng benar bahwa cinta itu subyektif dan sulit dilukiskan secara utuh. Walaupun demikian tidaklah berarti mencampakan nilai objektif, kenyataan empiris. Karena fungsi "keseimbangan" itulah maka cinta harus tunduk pada aturan permainan yang sudah ditetapkan. Bagaimanapun cintanya seorang pemuda terhadap seorang wanita, tidaklah berati pemuda itu harus mentafsirkan cara atau aturannya sendiri. Justru karena pemuda itu ingin mencintai dan dicintai maka pemuda itu harus tahu aturan bercinta, harus menghargai aturan adat apakah yang di akui oleh sang kekasihnya.

          Kalau tetap saja ngotot, bahwa cinta itu buta, lantas ingin merebut "hati" kekasihnya dengan cara sendiri, maka itulah yang disebut PEMERKOSAAN ! Konon pula ingin memenuhi kegandrungan atas cinta dan keinginan dicintainya.

          Dengan mengetahui aturan permainan, maka kerahkanlah seluruh potensi yang kalian miliki untuk "kewajiban" memenuhi kerinduan qolbu memperoleh cintanya. Fenomena cinta itu adalah berkesinambungan, dinamis dan tidak mengenal arti "final". Bagai mana mungkin  kita mengklaim bahwa cintamu sudah sampai pada puncaknya? Ingat nikmat yang dilimpahkan Alloh pada manusia tidak pernah akan mampu kita reguk keseluruhannya. Dengan memahami possibility yang kita miliki mengandung arti bahwa cinta dan penghargaan kita atas semua nikmat adalah dinamis, selalu menuju kepada yang "ingin lebih baik".

>dewan mubaligh indonesia

 

Rabu, 13 Oktober 2010

Memandang dengan Cinta 1


Salah satu kata yang paling banyak disebut, disanjung dan didambakan adalah kata "Cinta". Tetapi semakin disebut, semakin sadarlah kita bahwasannya kita berjumpa dengan suatu persoalan untuk mendefiisikannya. Untaian kalimat, serasa tidak pernah merasa mewakili suasana batin tentang cinta itu.
     Sesuatu yang dirasakan "bahagia", belum tentu akan dirasakan sama oleh orang lain. Cinta melampaui dunia empiris. Dia hidup bergejolak penuh dengan imajinasi. penuh harap dan kerinduan yang teramat mendesak dari dalam. Walau demikian tidaklah berarti, bahwa perasaan "cinta" ini tercabut dari "dunia". Ego tidak mungkin berkembang tanpa bantuan "kediriannya" (self my self). Begitu pula sebaliknya, perkembangan self itu hanya mungkin apabila ada ego cinta. Cinta adalah nikmat paling luhur yang diberikan Alloh kepada setiap makhluk. Tanpa cinta, hancurlah eksistensi makhluk itu.
     Dalam kehidupan, sering kita rasakan bahwa cinta itu selalu ber konfrontasi dengan benci, ketika cinta'a gagal maka tampillah secara mengherankan, perasaancinta itu! Bagi saya, karena cinta itu adalah energi negativ. Dua energi ini pun adalah sebuah nikmat dari Alloh. Kita tidak bisa menghindari fitrah ini. Hendaknya dari dua kalimat ini lahirlah "kewajiban". Ya...cinta harus mampu melahirkan "kewajiban" (what i have to do). Kewajiban untuk memperoleh karunianya (gaining approval), dan sekaligus melahirkan kewajiban untuk menghindari murkanya (avoiding disapporoval).
Cinta dan kewajiban , harus merupakan dua sisi yang harus saling melengkapi,satu simbiose mutualistis. Apakah kewajiban itu? Dia adalah kesedaran dari dalam yang bersifat memaksa. kalau begitu apa artinya cinta, ikhlas, sukarela? Apabila ada sifat memaksa? Benar! itu semua tidak ada artinya selama sifat memaksa itu datang dari luar bukan dari kesadaran dalam. Perasaan merupakan stimulasi dari luar, tidak akan pernah melahirkan cinta. Melainkan kepura-puraan (artificial). Cinta harus tumbuh dari kesadaran qolbu, yang menggedor memaksa diri untuk melaksanakan kewajiban. Dengan demikian sadarlah kita, bahwa dengan cinta adalah benih yang disemai Yang Maha Rahman, maka harus dikembangkan oleh potensi diri kita, yaitu kerjasama yang akrab antara nafsu  ammarah, lawwamah dan muthma'inah.

bersambung,.. >memandang dengan cinta 2

Sabtu, 25 September 2010

Aku si Rumput Liar

Rumput adalah makhluk hidup yang sebagaian orang ga menyukainya / bahkan semua orang tidak menyukainya? Yang selalu di anggap sebagai pengganggu lingkungan,yang membuat semuanya jadi ga indah, yang ga ada nilainya buat siapapun. Tak ada yang peduli ketika mereka melihatku, panas ku kepanasan, dingin ku kedinginan, n hujan aku pun kehujanan. tak ada yang peduli ku bagai RUMPUT LIAR di jalanan.
Walau ku tahu ku hanya sebagai rumout liar bagi mereka, n ku bisa merasakan apa yang selama ini rumput liar dijalan rasakan. Sayangnya semua orang tidak mau merasakannya pahitnya hidup sebagai rumput liar... Dibuang tak dianggap, di acuhkan, ga ada gunanya?
Cobalah rasain bagaimana rasanya jadi rumput yang dimana-mana selalu di injak-injak tanpa permisi.

Cobalah resapi cobalah dalami sebaik apa rumput itu?
ia RELA MATI demi KEINDAHAN
ia RELA MATI demi KELANGSUNGAN HIDUP MAKHLUK YANG LAIN

"RUMPUT LIAR RELA MENGORBANKAN DIRINYA DEMI KEBAHAGIAAN MAKHLUK LAIN"

Ia hidup hanya dimana tempat tidak dipakai, tempat kosong tak berpenghuni. Rumput liar hidup dijalan walau pun harus menerima pahitnya hidup, selalu di injak-injak makhluk lain ga pernah dihargai oleh orang lain, tapi apakah kalian tahu kalau si RumputLiar selalu TEGAR merasakan semua itu? n selalu berusaha hidup walaupun tahu hidupnya akan terus seperti itu.

disini saya hanya akan menyampaikan beberapa ilmu n pilihan hidup dari cara si Rumput Liar:
  • Ia Rela mengorbankan dirinya sendiri demi makhluk lain walaupun ia hidup tanpa dihargai n teramat sangat menderita.
contoh: ia rela dibakar demi orang bisa membuat rumah/apartemen/yang lain
             ia rela dirinya dikorbankan demi kelangsungan hidup makhluk lain; kambing,kerbau,sapi, n mkhluk lainnya yang memakan rumput sebagai makanan kesehariannya.

  • Ia TETAP TEGAR dan berusaha untuk HIDUP walau derita selalu menderanya

Walau selalu didera sakit dan derita kehidupan. Walau tak di anggap, tak di terima oleh orang lain, janganlah putus asa. Tetaplah tegar n tumbuh!!!!!!!!!
Buktikan walau tak dihargai tapi mampu memberikan kebahagiaan kepada yang lain meski nyawa yang harus di korbankan dan itu demi kebahagiaan orang lain.

"Alloh tidak pernah tidur,n Alloh pasti tahu hamba-Nya yang sedang menderita n selalu tabah dengan semua itu"


                                                                > * gio aryeswarajay * <

Senin, 20 September 2010

10 tanda menerima diri sendiri

Dalam hidup ini banyak orang yang sering merasa minder alias tidak percaya diri, hingga banyak hal yang kita lewatkan karena perasaan tersebut.tapi banyak pula yang memiliki kepercayaan yang tinggi dan dapat menerima dirinya apa adanya, termasuk ke dalam kategori apakah anda? tentu saja menilai diri sendiri sulit dan sering kita menyimpulkan diri kita seperti apa atas penilaian dari orang lain, perlu anda ketahui bahwa menerima diri sendiri merupakan hal yang ada dan perlu kita sadari sangatlah berpengaruh terhadap lingkungan sosial kita, siapapun diri kita, cantik atau jelek, pintar atau bodoh, atau biasa-biasa saja. kita bisa melihat dan menilai tanda-tanda dari orang yang dapat menerima dirinya sendiri apa adanya. Anda perlu dan mengerti akan menerima diri sendiri tersebut. Berdasarkan sumber atau bacaan yang saya baca ada 10 tanda-tanda bahwa diri kita sendiri menerima apa adanya sebagai berikut ini :
  1. SELALU BAHAGIA, menjadi bahagia adalah dengan apa dan siapa adanya diri anda, tidak seorang pun yang bisa sungguh-sungguh membuat kita bahagia atau sungguh-sungguh membuat kita tidak bahagia artinya bukan apa yang ada diluat tetapi apa yang ada dalam batin kita, tidak membandingkan dengan orang lain dan dengan tidak mengandalkan orang lain untuk membuat kita bahagia.
  2. MUDAH BERGAUL DENGAN ORANG LAIN, kita akan menjadi senang, gembira dan percaya diri ketika kita bisa menerima diri kita apa adanya. dengan atau dimana kita berada perasaan senang, gembira dan percaya diri aka ada karena kita selalu berfikir dan meyakini lingkungan dan orang lain juga menerima anda apa adanya.
  3. TERBUKA UNTUK DICINTAI DAN DIPUJI, janganlah berfikir jelek atau negatif ketika menerima pujian tapi terimalah dengan perasaan enak. dengan menerima diri kita dan merasa senang kita bisa menganggap bahwa orang lain pun senang, gembira dan dengan penuh rasa syukur menerima kita, bergulat dengan perasaan bersalah sangatlah tidak menguntungkan dan merugikan diri kita sendiri.
  4. MAMPU MENJADI DIRI KITA YANG SEJATI, kesejatian dan keunikan karena kemampuan akan menerima diri sendiri itu berarti kita tidak perlu memakai "topeng" dan menghadapi kenyataan dengan jujur. dengan menjadi diri kita yang sejati kita akan tulus, jujur serta menjadi lega.
  5. MAMPU MENERIMA SAYA YANG SAAT INI, HARI INI, menjadikan apa yang telah kita lakukan dan lalui sebagai sejarah,apa yang telah kita lakukan termasuk kesalahan-kesalahan merupakan pelajaran dan membuat kita lebih tau harus seperti apa, hari ini adalah siapa diri anda dan yang akan datang yaitu hari esok kita tidak tau.
  6. DAPAT MENERTAWAI DIRI SENDIRI DENGAN MUDAH, orang yang mampu menertawai diri sendiri akan menerima dan mengakui kelemahan dan kebodohannya. terlalu serius dengan diri sendiri merupakan perasaan yang timbul karena adanya perasaan dalam diri kita yang merasa tidak aman.
  7. MAMPU MENGENALI DAN MENGURUSI KEBUTUHAN-KEBUTUHAN SENDIRI, kebutuhan fisik,emosional, intelektual, sosial, dan spiritual dapat kita kenali dengan dapat menerima diri kita sendiri, dapat menjaga keseimbangan antara kebutuhan dan permintaan serta tuntutan orang lain. ia tahu akan keterbatasan dan kebutuhannya sendiri.
  8. MAMPU MENENTUKAN NASIB SENDIRI, mendengarkan apa yang dikatakan atau dipikirkan orang lain bukan orang yang menerima dirinya sendiri, perasaan gembira,bahagia berasala dari dalam diri kita yang sudah menerima apa adanya hingga dapat mengambil petunjuk dari dalam dirinya sendiri bukan dari orang lain.
  9. BISA BERHUBUNGAN DENGAN KENYATAAN, melamun dan mengkhayal adalah sikap tidak menerima diri sendiri, berhubungan dengan kenyataan dapat kita lakukan dengan menerima diri sendiri, bahagia, tidak membuang waktu dengan melamun karena kita berurusan dengan diri kita dan orang lain dengan apa adanya.
  10. BERSIKAP TEGAS, tegas dalam menyatakan sesuatu merupakan perasaan tertantangan yang muncul akan keadaan yang menerima diri apa adanya dengan gembira serta adanya rasa menghormati diri sendiri dan menyatakan secara terbuka bahwa kita tulus dan berani dalam bersikap.

Diterbitkan di: Maret 01, 2009

Meneria diri sendiri part.3

Setiap orang yang bisa menjadi dirinya sendiri berarti dia bisa menerima diri sendiri. Di Amerika banyak kasus yang disebabkan orang tersebut tidak bisa menerima dirinya sehingga mencari penerimaan dari orang lain. Akibatnya, dia mencoba menjadi orang lain supaya bisa diterima di kalangan tertentu. Ada seorang yang mau berhubungan seks karena dia memang sedang mencari cinta dari seorang lelaki. Sebenarnya cinta yang dia inginkan adalah cinta dari ayahnya tetapi akhirnya dia justru selalu berpindah dari pelukan lelaki yang satu ke yang lain. Ada juga seseorang yang selalu memuntahkan makanan yang habis dimakannya supaya tetap tampil langsing.
           
Terkadang saya tidak bisa memahami mengapa orang tersebut mau melakukan yang tidak benar hanya supaya bisa diterima oleh orang lain. Biasanya mereka mempunyai masalah dengan masa lalu. Ada yang pernah dianiaya, ada yang ditinggalkan orang tuanya atau mungkin sakit hati karena perkataan orang tua mereka. Mereka menjadi orang yang tidak bisa menerima diri mereka sendiri dan akhirnya berusaha menjadi orang lain.
           
Kunci menerima diri sendiri adalah mengampuni. Apakah orang tersebut bisa mengampuni dirinya? Atau mengampuni orang-orang yang bersalah kepadanya? Kebanyakan orang yang mendapatkan perlakukan buruk di masa lalunya akan memperlakukan buruk orang lain. Dia akan sangat benci terhadap orang yang mengingatkannya akan masa lalunya. Lebih parahnya lagi dia mencoba jadi orang lain dan akhirnya mengingkari dirinya sendiri.
           
Saya masih ingat sikap teman saya yang sangat tidak baik terhadap setiap pria. Dia suka menghantam atau memukul lalu memaki-maki kekasihnya. Sekarang ketika dia sudah menikah, saya masih mendengar makian untuk suaminya. Dia tidak bisa bersikap manis kepada pria padahal dulu waktu masih sekolah saya dengar dia sangat manis. Sekarang dia banyak berubah, bahkan tidak menjadi dirinya sendiri. Saya tidak pecaya kalau ada orang yang diciptakan untuk membenci orang lain. Jadi bagi saya, menjadi diri sendiri, salah satunya adalah mengasihi orang di sekitar kita.
           
Kita bisa mengasihi orang lain kalau kita bisa mengasihi diri kita sendiri dan ktia tidak pernah bisa mengasihi kalau kita tidak mampu mengampuni. Oleh karena itu, jika Anda ingin menjadi diri sendiri, terlebih dahulu ampunilah orang-orang di sekitar Anda termasuk Anda sendiri.
           
Menerima diri sendiri juga berarti menyadari kelemahan dan kelebihan dirinya. Terimalah kelemahan yang memang tidak lagi bisa diubah dan perbaikilah yang bisa diubah. Tidak perlu disembunyikan lalu mengasihani diri sendiri. Teman saya pendengaran sebelah kanannya terganggu. Siapa tahu kalau telinganya terganggu? Tetapi dia tidak menyembunyikannya. Dia berkata terus terang.
           
Saya juga teringat tentang seorang yang cacat, tidak mempunyai tangan dan kaki. Tetapi dia justru menjadi pembicara terkenal. Baru-baru ini dia datang ke Bandung untuk memberikan semangat buat mereka yang mempunyai kelemahan. Orang tersebut, Nick, menerima keadaannya, kecacatannya. Tetapi tidak berhenti di situ, dia tetap berusaha menjadi dirinya sendiri. Dia tidak iri ketika orang menulis memakai tangan, dia bisa menulis memakai bahu dan kepalanya. Bahkan kelemahan dia justru menjadi kelebihan dia. Dia tidak merengek-rengek di kamar menyesali keadaannya tetapi mengubah kelemahannya menjadi kelebihannya.Memang menerima diri sendiri berarti menyadari kelemahannya, hanya saja tetap berusaha untuk melakukan yang terbaik dengan kelemahan yang ada. Tidak perlu mengurung diri di kamar atau turun ke jalan untuk mengemis. Tetap pandang ke depan, tanpa malu melangkah karena masa depan itu sungguh ada. Menerima diri sendiri bukan berarti menyerah melainkan mencari cara lain untuk menggapai cita-cita. 

oleh: Suryapusoro | November 2, 2007

menerima diri sendiri part.2

menerima diri sendiri part.2




Kesadaran yang luas adalah penanda ego yang sehat. Sebaliknya, ego yang tidak sehat di tunjukan oleh kesadaran yang sempit.
Orang yang memiliki ego yang sehat tidaklah asersif / agresif. Orang dengan ego yang sehat memandang dunia sekelilingnya dengan penuh apresiasi. Saya lebih memilih untuk memahami daripada dipahami, lebih sukauntuk menunjukan simpati daripada mencari simpati. Saya suka memberi dan empatik.
Pikiran orang yang egonya tidak sehat dikuasai oleh dirinya sendiri oleh kecemasan-kecemasannya, masalahnya dan kekhawatirannya. Dia terpaku pada bagaimana orang memperlakukannya dan bukan pada apa yang bisa dilakukannya untuk mereka.
Kesadaran yang sempit itu tidaklah sehat karena bisa menyesatkan presepsinya akan kenyataan merampas kemampuannya untuk menikmati hidup dan menjadikan nara pidana yang tidak mungkin melarikan diri.


Beberapa dari kita sepenuhnya hidup disalah satu gaya kesadaran ini, kadang-kadang dan dengan cara tertentu kita memang membuka diri tetapi dilain waktu dengan cara yang lain. Kita juga kadang menutup diri, akan tetapi jika kita memilih untuk hidupdengan benar dan bijaksana. Perlahan-lahan kita belajar  bahwa kesadaran yang luas menuju pada kepuasan diri, sedangkan kesadaran yang sempit pasti membawa kita pada penderitaan dan kemiskinan.


Kesadaran yang sempit menggoda pikiran pikiran dengan ide bahwa jika kita menarik diri secar mental dan menyembunyikan diri dari dunia, kita akan lolos dari segala hal / ancaman maupun keadaan untuk menemukan kedamaian.


Sayangnya penarikan diri dan penutupan diri mendatangkan kenyamanan yang semu. Segala usaha ini hanyalah menyebabkan masalah kita mengamburkan hal-hal yang lebih besar dan jahat kaena kita menjadi semakin kecil.


Salah satu cara untuk mengembalikan pada penerimaan diri tidaklah diawali dengan penegasan akan kelayakan diri, penegasan semacam itu hanya bisa menghasilkan perbandingan dengan orang lain.
"saya lebih layak daripada dia"
pernyataan-pernyataan seperti itu merupakan cermin khas pikiran sempit. Cara mngobatinya adalah dengan cara melupakan diri, bukan dengan mementingkan diri.


Cara menerima diri adalah ;
  • Bersikap luas dengan menunjukan suatu sikap murah hati dan suka memberi, hanya sesudah mengelola sikap luaslah yang bisa melihat dirinya sendiri secara akurat dalam hubungannya dengan orang lain.  
  • Kemudian dari perspektif yang diperluas, orang tersebut bisa menegaskan kemandiriannya tanpa menunjukan sikap penarikan diri. Sementara berusaha menerima diri, ingatlah bahwa anda dan juga orang lain adalah unik. Melodi yang harus anda mainkan pada pentas kahidupan yang tidak dapat dimainkan oranglain. 
  • Tugas yang menjadi bagian kita adalah belajar untuk memerankannya dengan sempurna, tapi melodi / peran tersebut lebih dimiliki oleh diri yang egonya luas dari pada ego yang sempit. 
  • Jadi singirkanlah segala kekurangan dengan selalu merenung dengan memperluas realitas dan pada akhirnya, anda akan menemukan siapa anda sesungguhnya dibalik semua topeng ego yang sama halnya dengan orang lain yang anda kenakan.

Sabtu, 18 September 2010

Kunci proses pengembangan diri adalah mengenal diri sendiri. Ini tidak hanya berlaku bagi keberhasilan di bidang karier, melainkan juga di berbagai bidang kehidupan lainnya, termasuk keluarga, sosial masyarakat, dan spiritual. Dengan mengenal diri sendiri, seseorang mengetahui apa yang mesti jadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian ia lebih mampu menemukan makna dan kepenuhan dari hidupnya.


Jawablah dengan jujur, apakah anda benar-benar mengenal diri anda sendiri?
Ada banyak metode mengenal diri. Salah satunya adalah dengan mengisi kuisioner. Apa pun bentuk metode yang dipilih, tuntutan dasarnya adalah seseorang harus jujur pada dirinya sendiri. Ambil contoh ringan, banyak orang tidak jujur saat mengisi kuisioner mengenai dirinya, terlebih lagi bila hasil kuisioner tersebut dinilai oleh pihak lain. Mereka mengira dengan menulis jawaban yang ideal, mereka akan mendapatkan hasil penilaian yang baik, padahal mereka sedang membohongi diri mereka sendiri, yang justru mengagalkan proses pengembangan diri. Penyebab utamanya adalah karena banyak orang bersikap untuk memenuhi harapan orang lain. Ketidakjujuran dan ketidakmampuan untuk bersikap apa adanya membuat mereka tidak menjadi diri mereka sendiri.

Apakah anda jujur pada diri anda sendiri?
Seringkali menjadi jujur pada diri sendiri terasa menyakitkan. Banyak orang merasa mandek dalam kariernya. Mereka menganggap orang lain dan lingkungan sebagai sumber kegagalan. Mereka mengingkari bahwa penyebabnya justru berasal dari dalam diri mereka sendiri. Di lain pihak, seringkali pula orang tidak mampu jujur pada diri sendiri karena salah dalam memahami keberhasilan yang sedang diraihnya. Banyak orang berhasil lalu mengira mampu melakukan apa saja. Mereka mengembangkan kedua belah lengannya lebar-lebar dan menyangka akan berhasil di semua hal. Mereka tak mau mengakui bahwa ada batas-batas yang tak mungkin dilalui. Jujur pada diri sendiri adalah bersedia untuk menerima segala sesuatu apa adanya. Mengenali diri sendiri adalah belajar untuk menilai dan memahami diri sendiri dengan pikiran jernih tanpa dibebani dengan prasangka, harapan, ketakutan dan perasaan-perasaan lain.

Maukah anda memaafkan segala sesuatu yang telah terjadi, dan menerima sebagaimana adanya dengan hati lapang?
Mengenal diri sendiri bukan sekedar mengenal nama, alamat, usia, dan apa-apa yang tercantum dalam curiculum vitae. Mengenal diri sendiri adalah proses dan hubungan timbal balik antara seseorang dengan dirinya sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari, orang terbiasa untuk berhubungan dengan orang lain. Mereka mengembangkan berbagai cara komunikasi efektif dengan orang lain demi tercapainya tujuan. Demikian pula halnya dengan belajar mengenal diri sendiri, seseorang harus mengembangkan bentuk komunikasi timbal balik yang baik dengan dirinya sendiri. Mereka harus menumbuhkan kemampuan untuk melihat dan mendengar apa yang dikatakan oleh dirinya sendiri agar mampu memahaminya dengan baik. Proses ini adalah ketrampilan yang harus diasah terus-menerus. Pada awalnya selalu terasa berat, karena sebelum bertindak seseorang harus mengkomunikasikannya terlebih dahulu dengan dirinya sendiri, “apakah ini adalah sesuatu yang sesuai dengan diri saya? apakah ini benar-benar menjadi keinginan diri saya?” Dengan kata lain proses mengenal diri sendiri adalah proses membangkitkan kesadaran diri. Dan, bagian terberat dalam proses ini adalah belajar untuk disiplin.

Apakah anda sanggup melakukan disiplin diri?
Salah satu bentuk disiplin yang menuntun pada pengenalan diri adalah mengamati diri secara cermat – mengamati setiap perasaan, pikiran, harapan, keinginan, kegembiraan dan lain-lain yang terjadi dalam diri sendiri. Para spiritualis biasa melakukan ini dengan bermeditasi, khusyu’, mengheningkan cipta, atau berbagai istilah lain. Pengamatan ini menumbuhkan kesadaran yang lebih tenang, yang mampu melihat secara jernih pikiran dan perasaan yang sedang terjadi, kemampuan, bakat dan ketrampilan yang dimiliki, kekuatan dan kesempatan untuk menggunakan semua pikiran, perasaan, kemampuan, bakat dan ketrampilan itu untuk sebaik-baiknya kehidupan karier. Pengamatan diri ini dapat dilakukan di setiap saat sembari melakukan kegiatan sehari-hari. Justru dalam kegiatan sehari-hari itulah seseorang berkesempatan untuk menyadari betapa banyak gejolak pikiran, perasaan yang muncul silih berganti.

Apakah anda bersedia menjadi diri anda sendiri?
Banyak orang mengaburkan arti menjadi “diri sendiri” dengan “semaunya sendiri”.  Menjadi diri sendiri melalui proses mengenal diri adalah menumbuhkan pengendalian diri karena dalam mengembangkan dirinya seseorang harus senantiasa berjalan pada potensi-potensi yang dianugerahkan padanya. Selain itu, banyak orang menjadi apa yang dikatakan orang lain dan menganggapnya itu sesuai dengan dirinya. Yang perlu disadari adalah bahwa setiap orang itu berbeda dan unik. Tak ada orang yang sama. Mereka dianugerahi kemampuan, potensi dan bakat yang berbeda-beda.Tugas manusia adalah menggunakan semua itu untuk kemajuan kehidupan ini. Tujuan mengenal diri untuk pengembangan karir adalah mengenal apa potensi-potensi, bakat-bakat, kemampuan dan ketrampilan yang ada pada diri agar bisa digunakan untuk kemajuan karir. Selain itu, mengenal diri akan menumbuhkan kesadaran dan pengendalian diri, suatu bentuk pengembangan emosi dan spiritual yang dibutuhkan untuk mengiringi langkah kemajuan karir.

KEGIATAN ALTERNATIF
Ambil waktu senggang, carilah suasana tenang. Persiapkan diri anda untuk melakukan kegiatan ini. Mungkin kegiatan ini akan berlangsung selama 30 menit atau lebih. Dalam melaksanakan kegiatan ini bersikaplah seperti menonton film kehidupan anda. Jangan biarkan emosi anda terlibat. Berusahalah untuk menerima apa yang telah terjadi. Bila anda bermaksud menafsirkan apa yang mungkin terlintas dalam kegiatan ini, maka anggaplah bahwa tidak ada sesuatu pun yang sia-sia, selalu bertujuan, dan baik bagi pengembangan diri.
  1. Ambillah secarik kertas, tuliskan nama, tempat dan tanggal lahir, dan data pribadi anda lain yang patut anda ketahui. Mampukah anda mengenal diri anda melalui data-data yang anda tulis sendiri sembari melepaskan segala harapan-harapan, ketakutan dan kecemasan yang mungkin pernah ditanamkan dalam benak anda? Mampukah anda melihat diri anda melalui data-data yang anda tulis dengan cara pandang yang polos dan sederhana? Apakah anda bisa menyadari bagaimana kepribadian yang biasa anda kenakan dalam kehidupan sehari-hari?
  2. Kini tuliskan riwayat pekerjaan anda. Anda bisa memulainya dari awal atau akhir. Yang penting adalah anda mampu melihat seluruh riwayat pekerjaan anda secara utuh. Mungkin di saat menulis itu, anda teringat pada hal-hal yang menyenangkan atau menyedihkan. Biarkan saja. Sekali lagi, pandanglah catatan riwayat pekerjaan anda sesederhana mungkin. Tetapi amati setiap kecenderungan yang muncul yang menerbitkan kegembiraan dalam pekerjaan anda.
  3. Tuliskan riwayat pendidikan anda, sejak kecil hingga sekarang. Tuliskan pula ketrampilan dan hal-hal apa yang pernah anda pelajari. Sebagian mungkin semakin terasah. Sebagian lain terlupakan. Lihatlah seluruh riwayat pendidikan dan pengajaran anda secara utuh. Amati setiap kecenderungan yang membuat hidup anda terasa menyenangkan. Apakah anda mampu menemukan hubungan antara pendidikan anda dengan pekerjaan anda sekarang?
  4. Cobalah menulis kegiatan-kegiatan yang anda lakukan. Biasanya itu adalah kegiatan yang menyenangkan dan membuat hidup terasa penuh gairah. Bisa berupa hobi, petualangan, organisasi sosial, agama, seni, olahraga, dan lain-lain. Apakah anda menemukan hubungan antara kegiatan-kegiatan ini dengan pekerjaan dan karir anda sekarang?
  5. Lihatlah diri anda kini secara utuh, sekali lagi dengan pandangan yang polos dan sederhana (tanpa dibebani harapan akan masa depan dan penyesalan pada masa lalu), mampukah anda menemukan diri anda sekarang sebagai sebuah simpul dari benang-benang masa lalu? Bisakah anda menemukan hubungan dari semua ini?
Berjalan di atas potensi dan bakat diri selalu berkaitan erat dengan kebahagiaan dan gairah hidup. Bila anda benar-benar mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan potensi dan bakat, anda akan menemukan kegembiraan dan energi yang luar biasa besar. Kegiatan di atas hanya selembar kegiatan alternatif untuk mengenal titik-titik potensi yang memicu kebahagiaan dalam diri (bila sekarang anda masih bisa merasakan gairah atas kegiatan anda di masa lalu, maka itu adalah gairah yang muncul dari potensi diri anda.) Tentu takkan cukup lima point kegiatan di atas untuk benar-benar mengenal diri, karena mengenal diri adalah proses yang terus berjalan – bahkan hingga akhir hayat. Namun setidaknya, dengan sedikit demi sedikit menguak apa yang ada dalam diri, anda akan menemukan sesuatu hal aturan sederhana: bahwa hanya dengan menjadi diri sendirilah seseorang menemukan kebahagiaan sejatinya. Dan, pengembangan diri semestinya bertujuan untuk menemukan kebahagiaan diri yang sejati, bukan yang lain.

Tentang kehidupan, ambilah setiap kesempatan dan pikullah tanggung jawabnya. Jangan hanya mau indahnya saja, tapi terimalah pula kepedihan di dalam sana. Terima setiap pilihanmu dalam suatu paket baik buruknya. Itulah hidup yg bagi kita adalah berani menerima tantangan, dan berani mempertanggung jawabkan. Sebuah pilihan pasti sarat dg cobaan. Jangan kau pandang sebagai sebuah masalah, tp camkan sebagai sebuah ujian hingga kau tertantang mengurai dan mendapatkan jawabannya. Memilih belum tentu benar, tapi benar didapat dr memilih. Jadi apapun itu, jika kamu menetapkan untuk tidak memilih, pd dasarnya tetaplah memilih. Carilah, pilihlah, putuskanlah.